0

kiss (keep it simple stupid)

Posted by rizq on 14.52 in

Kebaranian untuk berpikir sederhana (kiss),
memang dalam berpikir sederhana diperlukan kebaranian u/ mengungkapkan
mahasiswa sekarang klo dosen nanya kayanya pada mikir lama banget...heran deh!!!
manganalisa... terlalu jauh,sok kritis biar keliatan pinter
jadi inget pelajaran logika algoritma si Dosen bertanya gimana seorang bisa keluar dari gedung di lantai 2..yang beratap..berlpiskan dinding tebal tapi tidak memiliki pintu..???

mahasiswa menjawab : naik kelantai 2 lalu loncat pak..

dosen : kan mempuyai atap!!!

mahasiswa : atapnya dijebol pake linggis pak??

dosen : kenapa ga sekalian temboknya di jebol biar roboh terus mati di dalem!!!

nah lohh!!!

cobalah yang simple saja (kata dosen)

ketika mahasiswa diam dosen menjawab "turun ke lantai satu lalu keluar"
kan tidak memiliki pintu cuma tembok besar aja yang mengeililinginya.(kondisi gedung yang blum jadi ).
aku pun tercengang, begitu sederhana nya si bapak menjawab dan sama sekali ga terpikirkan olehku

jadi gini



Keep It Simple Stupid (KISS) adalah slogan untuk menghargai indahnya berpikir sederhana. Boleh jadi ‘berpikir sederhana’ menjadi lebih sulit dibandingkan ‘berpikir rumit’. Berpikir sederhana memerlukan ‘keberanian’, pemahaman terhadap masalah yang lebih baik, dan kreatifitas tinggi. Kebanyakan orang dilatih di sekolah untuk menjadi semakin canggih, dan berpikir dengan cara yang semakin rumit.

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :

1. Detektor Kotak Sabun

Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.

Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2. Bolpen Luar Angkasa

Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.

Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?. Mereka menggunakan pensil!.

3. Lift yang Sibuk

Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.

Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, “Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu”. Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan “menunggu” dan merasa “tidak menunggu lift”.


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 sebuah impian All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.